PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA
PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA
A. Pengantar
Kurikulum
2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan tiga ranah yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta
didik. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah ranah sikap
meliputi transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan meliputi transformasil substansi atau
materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan
meliputi transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft
skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetauan untuk hidup
secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
Pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan, bertanya, percobaan, dan mengolah data atau informasi, menyajikan
data atau informasi, menyajikan data atau informasi, kemudian dilanjutkan
dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan dan mencipta. Pada mata
pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini
tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Namun pada kondisi ini,
hendaknya proses pembelajaran tetap menerapkan nilai atau sifat ilmiah dan
menghindari nilai atau sifat non ilmiah.
B. Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya
Prinsip mata
pelajaran Prakarya adalah kreativitas,
dengan kemampuan kreatif dan dibantu dengan teknologi dasar sebagai sistem kerja yang akurat akan menghasilkan
kompetensi keterampilan tinggi.
Sedangkan, prinsip pengembangan materi adalah mendudukan bahan dan alat sebagai
medium pelatihan kompetensi keterampilan tersebut.
Tantangan
pelajaran Prakarya dalam menghadapi persoalan internal dan eksternal dibutuhkan
keterpaduan:
(1) pemahaman nilai tradisi dan
kearifan lokal serta teknologi tepat guna,
(2) pengadopsian sistem produksi
dengan teknologi dasar, serta
(3) mendasarkan wawasan pelatihan
dengan kewirausahaan.
Secara substansi bidang Prakarya
mengandung kinerja kerajinan dan teknologis. Maka, strand pada mata pelajaran
Prakarya berisi aspek/ruang lingkup yang menjadi tumpuan pengembangannya
adalah: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan.
Istilah
kerajinan berangkat dari kecakapan melaksanakan, mengolah, dan menciptakan
dengan dasar kinerja psychomotoricskill. Maka, Prakarya Kerajinan berisi
kerajinan tangan membuat (creation with innovation) benda pakai dan atau
fungsional berdasar asas form follow function. Prakarya Teknologi
terdiri atas Rekayasa (Enginering), Budidaya dan Teknologi Pengolahan. Teknologi Rekayasa
berisi keterampilan menguraikan dan menyusuri kembali hasil teknologi seperti:
otomotif, elektronik, ketukangan, maupun mesin. Prakarya Teknologi budidaya berpangkal pada cultivation,
yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan
tanaman/makhluk
hidup lainnya agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (banyak). Teknologi Pengolahan berisi keterampilan mengubah
fungsi, bentuk, sifat,kualitas bahan maupun perilaku objek. Materi ini berisi
teknologi bahan pangan, dan teknologi pengolahan nonpangan. Hal ini sesuai
dengan arti kata prakarya sebagai kata kerja diartikan kinerja produktif yang
diorientasikan untuk mengembangkan keterampilan, kecakapan, kerapian, dan
ketepatan.
Pada
pelaksanaannya mata
pelajaran
Prakarya sebagai
contohnya di
SD bertujuan
pemenuhan keterampilan keluarga (family
skill), yaitu keterampilan untuk mampu memecahkan kebutuhan sehari-hari
seperti memasang kancing baju yang lepas (kerajinan), membuat minuman susu dan
makanan kecil (pengolahan) dan mampu menanam dan menghasilkan buah cabe di
halaman rumah atau sekolah (budidaya). Pembelajaran
ekonomi kreatif pun diajarkan dengan menjual produk di kalangan sendiri pada acara sekolah. Dalam hal ini pembelajaran teknologi
dasar diperlukan untuk mendukung perkembangan logika.
Pada
tingkat sekolah lanjutan pertama (SMP/MTs), mata pelajaran Prakarya diarahkan
kepada teknologi tepat guna dengan mengganti bahan, bentuk serta keteknikan (home skill). Pada
penggantian bahan diharapkan bentuk dan teknik tetap sama, sebagai contoh:
anyam rotan, dapat diganti dengan anyam bambu atau anyam pita dan tali plastic
untuk membuat tempat pakaian kotor. Penggantian ini berdasarkan situasi dan
kondisi yang mulai langka pada daerah setempat.
Pada tingkat sekolah lanjutan
tingkat atas (SMA/MA) diakhiri dengan wawasan pasar dan keterjualan tinggi (home industry/economy based). Untuk
itu, pemahaman teknologi dasar akan ditingkatkan bersamaan secara kumulatif
peningkatan keilmuan, seperti teori ekonomi, keterampilan computer, serta teori
psikologi dan Seni Budaya. Pengembangan yang diharapkan dari mata pelajaran
Prakarya SMA/MA adalah mampu membuat common
ground ilmu, pengetahuan dan keterampilan untuk memproduksi dan
mereproduksi karyanya.
Pembelajaran
merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan
peserta didik untuk saling bertukar informasi. Istilah 'prakarya' mengandung
arti pekerjaan tangan, kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan
cekat, cepat, dan tepat dengan keterampilan tangan. Kata cekat mengandung
makna tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter,
bentuk, sistem, dan perilaku objek yang diwaspadai. Di dalamnya terdapat unsur
kreativitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (adversity) serta
kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk
kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan kekurangan (gap)
terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya berdasarkan target
waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang
ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan bertindak secara tepat dan
teliti untuk menyamakan bentuk, sistem, kualitas, maupun kuantitas dan perilaku
karakteristik objek atau karya.
Pengertian
keterampilan dalam konteks pembelajaran mata pelajaran Prakarya di sekolah
adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam
menghadapi permasalahan belajar. Dalam hal ini, pembelajaran Prakarya dirancang
sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku peserta didik menjadi
cekat, cepat, dan tepat melalui aktivitas kerajinan dan teknologi rekayasa,
teknologi budidaya, dan teknologi pengolahan. Perilaku terampil ini dibutuhkan
dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat. Peserta didik melakukan
interaksi terhadap karya produk kerajinan dan teknologi yang ada di lingkungannya,
untuk berkreasi menciptakan berbagai jenis produk kerajinan maupun produk
teknologi sehingga diperoleh pengalaman perseptual, pengalaman apresiatif, dan
kreativitas dari potensi lingkungan.
Oleh
karena itu, orientasi pembelajaran Prakarya adalah memfasilitasi pengalaman
emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetik, artistik, dan kreativitas
kepada peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap
berbagai produk kerajinan dan teknologi. Kegiatan ini dimulai dari mengidentifikasi
potensi di sekitar peserta didik, diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, yang mencakup antara lain jenis, bentuk, fungsi, manfaat,
tema, struktur, sifat, komposisi, bahan baku, bahan pembantu, peralatan, teknik
kelebihan dan keterbatasannya. Selain itu, peserta didik juga melakukan
aktivitas memproduksi berbagai produk benda kerajinan maupun produk teknologi
yang sistematis dengan berbagai cara misalnya: meniru, memodifikasi, mengubah
fungsi produk yang ada menuju produk baru yang lebih bermanfaat.
Oleh
karena itu, pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya yang digunakan
adalah pendekatan pembelajaran aktif (active
learning), joyfull learning, problem based learning, pembelajaran penemuan (discovery learning) dan tutorial. Secara garis besar pendekatan
pembelajaran prakarya tersebut menggunakan pendekatan pembelajaran sains (scientific
approach) dimana pembelajarannya berbasis pada peserta didik sebagai subject centered. Pada kegiatan
pembelajaran keterampilan peserta didik diberikan keleluasaan untuk praktek
secara mandiri, dengan bermain-main benda namun menghasilkan karya (prinsip
teori penciptaan trial and error dan
theory of play) dan berangkat dari permasalahan yang ada sehingga peserta
didik dapat mengevaluasi diri dalam menemukan kesalahan yang pada akhirnya
mampu berkarya mandiri. Diharapkan dengan pendekatan tersebut akan dapat
membentuk kemampuan dasar peserta didik yaitu adalah kemampuan yang diperoleh
dari tradisi keluarga, lingkungan serta masyarakat yang diberikan secara turun
temuran. Keberhasilan pendidikan keterampilan adalah mampu mensistemkan kemampuan tradisi dengan teknologi dasar.
Pembelajaran
keterampilan dimulai dengan: melihat, merekonstruksi melalui gagasan dan
teknologi, merekayasa dan mengkreasi, memproduksi, dan memasarkan. Untuk itu
diajukan tiga strategi pembelajaran: (1) definitif, (2) partisipatif, dan (3) eksploratif.
Sesuai dengan karakteristik ‘Prakarya’ maka pembelajaran yang sesuai
diterapkan kepada peserta didik adalah praktek. Secara garis besar tergambarkan dalam skema di atas
bahwa terdapat
perbedaan strategi, untuk SD pada
umumnya diperkuat dengan strategi partisipatif.
Sedangkan di SMP diharapkan sudah
mulai melaksanakan eksploratif melalui penelitian terapan dalam teknologi tepat
guna. Strategi belajar di tingkat SMA,
diharapkan peserta didik banyak melakukan penelitian dan pencarian ide dan
gagasan dengan memadukan konsep teknologi dasar dan teknologi tepat guna. Strategi eksploratif berada pada posisi 50% dengan harapan akan menemukan
prinsip pembelajaran ekonomi kreatif. Posisi ini nantinya akan memperoleh
pengetahuan praktis berwiraswasta berdasarkan kondisi nyata.
Dapat
disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran Prakarya adalah menyenangkan, rekreatif,
ekspresif, keterjualan serta bertanggungjawab terhadap ciptaannya berdasarkan
logika matematis maupun pengetahuan estetis. Secara garis besar agar kompetensi
inti spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan tercapai dapat dilakukan
melalui:
· Mengamati
lingkungan sekitar baik fisik maupun sosial yang menjadi bahan eksplorasi, eksperimen, melalui kegiatan
melihat, membaca, mendengar, mencermatinya dan meneliti berbagai objek alami
maupun artifisial dengan metoda dan strategi kunjungan lapangan, kajian pustaka
pada benda
artifisial berteknologi tradisional maupun modern dan
produk-produk kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan;
·menanyakan berdasarkan kaitan, pengaruh dan kecenderungan setelah melakukan pengamatan
berbagai gejala alami, artifisial maupun sosial untuk mendorong
keingintahuan siswa terhadap produk-produk kerajinan, rekayasa, budidaya dan
pengolahan;
·Mengumpulkan
data dengan merumuskan daftar pertanyaan berdasarkan hasil identifikasi, menentukan
indikator,
melakukan wawancara dan atau eksplorasi alam dan gejala sosial sebagai inspriasi menciptakan
karya/produk kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan;
·Melakukan
analisis, memecahkan masalah dengan mengajukan pendapat atau
argumen untuk membuat desain atau merekonstruksi karya/produk
kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan baik berupa fakta, konsep,
bahan, alat maupun prosedur
yang bersifat tradisional berbasis kearifan lokal dan modern yang
bermanfaat bagi kehidupan dan berkehidupan.
·Membuat dan atau memodifikasi karya dengan berdasarkan hasil
identifikasi, wawancara dan atau mengeksplorasi alam dan gejala sosial sebagai
inspriasi menciptakan karya;
·
Mengkomunikasikan
proses, hasil
kegiatan, dan hasil pembuatan karya/produk dalam menemukan sendiri dan memecahkan masalah yang
ditemui dengan
memaparkan, mendiskusikan, membuat laporan dan mempublikasikannya.
mantebh bang
BalasHapusane numpang ngikutin blog ini
thxs sharenya
Trima kasih atas infonya. Bagi guru SMP dan SMA yang membutuhkan buku referensi lain selain buku di atas, saya juga menyediakan Buku Prakarya untuk SMP dan Buku Prakarya dan Kewirausahaan untuk SMA. Bagi yang membutuhkan dapat menghubungis saya di istiyanto.com atau bukupelajarankurikulum2013.blogspot.com. Tks
BalasHapusuntuk prakarya kelas 8 blm ada? klo sudah ada bisa dshare jg? thx
BalasHapusalhamdulillah.... atas segala sharenya mas bro ini bener2 sangat bermanfaat bagi sy karena baru mengajar prakarya...
BalasHapusmksih banget ya...
makasih pak sangat bermanfaat kebetulan saya baru jadi gur prakarya
BalasHapuspa saya minta password untuk pemilaian raport, untuk membuka tahun pelajarannya di protek, terima kasih
BalasHapusDi dalam silabus sma/smk materi pokoknya adalah mengenai arus listrik dc. Apakah materi pokok tersebut bisa d ubah?
BalasHapustrims pak kusyanto atas share nya
BalasHapusterima kasih banyak pak, rpp dan bukunya sangat membantu saya untuk mengajar mata pelajaran baru(prakarya) tahun lalu saya mengajar tik, tahun ini ditugaskan mengajar prakarya yang belum tergambarkan bagaimana pembelajarannya,tp ini tantangan saya,
BalasHapusNumpang sedot Pak, Terima kasih. Bila sudah ada Silabus dan RPP Prakarya untuk Kelas 8 mohon diposting ya ....... Sekali lagi terima kasih
BalasHapusmohon ijin download silabus dan rpp prakarya kelas 7 mas, terima kasih ya pak,
BalasHapusTerima Kasih banyak Pak atas postinganya, smoga menjadi amal sholeh buat Bapak dan keluarga, saya tunggu untuk perangkat pembelajaran prakarya kelas 8 nya. hehehe
BalasHapus